Gerhana Matahari Total (GMT) yang terjadi hanya 350 tahun sekali akan
melintas di beberapa wilayah Indonesia pada 9 Maret mendatang, untuk
itu sebagian besar umat Islam akan melangsungkan salat sunah Gerhana
Matahari.
Salat Gerhana atau salat kusufain adalah salat yang dilakukan saat
terjadi gerhana bulan maupun matahari. Salat yang dilakukan saat gerhana
bulan disebut dengan salat khusuf sedangkan saat gerhana Matahari
disebut dengan salat kusuf.
“Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan bahwa pada zaman Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari. Beliau
lalu mengutus seseorang untuk menyeru ‘ASH SHALATU JAMI’AH’ (mari kita
lakukan shalat berjama’ah). Orang-orang lantas berkumpul. Nabi lalu maju
dan bertakbir. Beliau melakukan empat kali ruku’ dan empat kali sujud
dalam dua raka’at. (HR. Muslim no. 901),
Mengenai hukum shalat gerhana, terjadi perbedaan pendapat diantara
para ulama, sebagian ulama menyatakan hukum shalat gerhana adalah Sunnah
Mu'akkaddah (sangat-sangat ditekankan) dengan alasan mereka membatasi
shalat wajib adalah shalat yang lima waktu, namun sebagian ulama yang
lain menyatakan hukum shalat gerhana adalah wajib. Dasar perbedaan
pendapat ini karena Rasulullah SAW sendiri mengerjakan dan memerintahkan
untuk mengerjakan shalat kusuf.
Hadits Tentang Keutamaan Mengerjakan Shalat Gerhana:
Dari Abu Bakrah radhiallahu anhu dia berkata:
“Kami pernah duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam lalu terjadi gerhana matahari. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam berdiri dan berjalan cepat sambil menyeret selendangnya hingga
masuk ke dalam masjid, maka kamipun ikut masuk ke dalam masjid. Beliau
lalu mengimami kami shalat dua rakaat hingga matahari kembali nampak
bersinar. Setelah itu beliau bersabda: “Sesungguhnya matahari dan bulan
tidak mengalami gerhana disebabkan karena matinya seseorang. Jika kalian
melihat gerhana keduanya, maka dirikanlah shalat dan berdoalah hingga
selesai gerhana yang terjadi pada kalian.” (HR. Al-Bukhari no. 1040).
Bagaimana tata cara shalat gerhana?
Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua raka’at dan ini berdasarkan
kesepakatan para ulama. Namun, para ulama berselisih mengenai tata
caranya.
Ada yang mengatakan bahwa shalat gerhana dilakukan sebagaimana shalat
sunnah biasa, dengan dua raka’at dan setiap raka’at ada sekali ruku’,
dua kali sujud. Ada juga yang berpendapat bahwa shalat gerhana dilakukan
dengan dua raka’at dan setiap raka’at ada dua kali ruku’, dua kali
sujud. Pendapat yang terakhir inilah yang lebih kuat sebagaimana yang
dipilih oleh mayoritas ulama.
0 komentar:
Posting Komentar